Hubungi IGD & Ambulance

Cari Dokter

HUBUNGI KAMI
Bisa Sebabkan Kebutaan, Waspada AMD Saat Usia di Atas 45 Tahun
Bisa Sebabkan Kebutaan, Waspada AMD Saat Usia di Atas 45 Tahun
dr. Werlinson, SpM

AMD atau age-related macular degeneration adalah degenerasi makula yang terkait dengan usia, yang menyerang makula pada retina, yaitu bagian saraf mata yang memfokuskan cahaya untuk melihat dengan jelas. Gejala awal AMD adalah penglihatan buram di bagian tengah, sehingga objek di tengah pandangan tampak kabur, tetapi sisi-sisinya masih terlihat jelas.

Dalam beberapa kasus, garis lurus dapat terlihat bergelombang atau terputus-putus. Seiring perkembangan penyakit, penglihatan bisa semakin kabur, bahkan berpotensi menyebabkan kebutaan total.

“AMD lebih sering terjadi seiring bertambahnya usia, meskipun hanya sekitar 1% dari populasi dunia yang mengalaminya. Namun, di Indonesia, jumlah kasusnya cukup signifikan,” kata Dokter Spesialis Mata Rumah Sakit Royal Taruma, Werlinson.

 Jenis dan Gejala AMD

AMD terbagi menjadi dua jenis, yaitu tipe kering dan tipe basah. Pada AMD tipe kering, penderitanya akan merasakan penglihatan menjadi buram pada pandangan bagian tengah dan terjadi penurunan kontras (perbedaan terang dan gelap). Sementara untuk AMD tipe basah bisa terjadi secara mendadak, dimana penglihatan tiba-tiba menjadi buram. AMD jenis ini yang berpotensi menimbulkan kebutaan.

Bahaya AMD

AMD bisa menyebabkan kebutaan permanen jika tidak ditangani dengan tepat. Pengobatan yang tepat sangat bergantung pada seberapa tajam penglihatan saat pemeriksaan. Jika penglihatan masih baik, pemulihan mungkin dapat dilakukan secara optimal. Sebaliknya, jika ketajaman penglihatan sudah menurun drastis (misalnya dibawah 40%), pengobatan menjadi lebih sulit.

Beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya AMD antara lain faktor genetik, konsumsi makanan tinggi kolesterol dan lemak, serta riwayat keluarga yang memiliki penyakit serupa.

Diagnosis AMD

Untuk memastikan apakah seseorang menderita AMD, konsultasi dengan Dokter Spesialis Mata sangat penting. Dokter akan melakukan wawancara medis dan pemeriksaan fisik untuk mengetahui tanda-tanda AMD, apakah tipe kering atau basah.

Pada AMD tipe kering biasanya ditandai dengan adanya bintik kekuningan pada saraf mata. Sedangkan pada AMD tipe basah ditandai dengan pendarahan di dalam bola mata. Pemeriksaan tambahanseperti OCT (Optical Coherence Tomography) juga diperlukan untuk menentukan tingkat keparahan AMD.

Pengobatan AMD

Bisakah AMD disembuhkan? Dokter Werlinson menerangkan, untuk saat ini pengobatan AMD berfokus pada upaya untuk mempertahankan penglihatan, karena penyakit ini sering kambuh. Meskipun belum ada obat yang dapat sepenuhnya menyembuhkan AMD, pengobatan yang tepat dapat membantu memperlambat perkembangannya dan mempertahankan kualitas hidup penderita.

Pengobatan untuk AMD berbeda tergantung pada jenisnya. Pada AMD tipe kering pengobatannya melibatkan konsumsi suplemen khusus yang mengandung vitamin A, C, E, lutein, bilberry, serta mikronutrien seperti magnesium dan zinc. Pengobatan ini biasanya berlangsung selama 3 tahun.

“Itu bukan untuk menghilangkan AMD keringnya, tetapi untuk mengurangi risiko agar tidak menjadi AMD basah. Meskipun kecil sekitar 10% menjadi basah, tetapi kalau sudah menjadi basah 90 persen bisa menyebabkan kebutaan,” jelas Dokter Spesialis Mata lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini.

Kemudian untuk AMD tipe basah, pengobatan untuk tipe ini melibatkan injeksi obat langsung ke dalam bola mata. Pada tahun pertama, injeksi dilakukan secara rutin untuk mengatasi pendarahan. Jika pendarahan cukup berat, tindakan operasi untuk membersihkan pendarahan juga bisa diperlukan.

Pencegahan  AMD

Beberapa cara yang dapat membantu mencegah terjadinya AMD adalah menghindari polusi (terutama asap kendaraan dan rokok), mengonsumsi makanan kaya antioksidan, sayur, buah, minum vitamin yang mendukung kesehatan mata, terutama bagi mereka yang berusia di atas 45 tahun. Kemudian istirahatkan mata setiap 2 jam sekali ketika bekerja di depan komputer atau layar terlalu lama. Dengan langkah pencegahan yang tepat, risiko terkena AMD dapat diminimalkan dan dapat membantu mempertahankan penglihatan sehat di usia lanjut.

Kembali