.jpg)
Gejala Campak, Penyebab dan Pengobatannya
Apa Itu Campak?
Campak merupakan penyakit infeksi pada sistem pernapasan yang sangat mudah menyebar. Penyakit
ini ditandai dengan munculnya ruam
di kulit dan gejala
seperti flu. Pemicunya adalah virus
yang menular melalui percikan dari air liur. Gejala biasanya muncul dalam waktu satu hingga dua minggu setelah virus masuk ke dalam tubuh. Penyakit ini lebih umum terjadi pada anak-anak dan bisa membawa risiko serius. Namun,
dapat dicegah dengan vaksinasi.
Penyebab Campak
Virus
rubeola adalah penyebab utama campak. Penyakit ini dapat menyebar melalui
interaksi langsung dengan individu yang terinfeksi atau melalui droplet di
udara. Virus ini termasuk dalam genus Morbillivirus,
yang merupakan bagian dari keluarga Paramyxoviridae.
Manusia adalah satu-satunya inang alami bagi virus campak. Virus ini masuk ke
tubuh melalui hidung, mulut, atau mata. Setelah itu, virus ini dapat memasuki
paru-paru dan menginfeksi sel-sel imun. Sel-sel ini berpindah ke kelenjar getah
bening, tempat virus menyebar ke sel lainnya dan melanjutkan penyebaran ke
seluruh tubuh dengan melepaskan partikel virus ke dalam aliran darah. Saat
darah beredar ke berbagai organ, virus sampai ke hati, kulit, sistem saraf
pusat, dan limpa. Di kulit, virus campak memicu peradangan pada kapiler, yang
menyebabkan munculnya ruam khas. Gejala campak dapat muncul antara 6hingga 21
hari setelah infeksi. Seseorang yang terinfeksi dapat menularkan virus ini
sekitar 4 hari sebelum ruam terlihat hingga sekitar 4 hari setelah ruam muncul.
Faktor Risiko Campak
Biasanya,
anak-anak di bawah lima tahun sangat rentan terkena penyakit ini. Namun, siapa
saja dapat terpapar virusnya. Risiko seseorang untuk terkena campak lebih
tinggi jika mereka belum pernah terinfeksi atau belum mendapatkan vaksinasi. Berikut
beberapa faktor yang meningkatkan risiko campak:
- Belum
mendapatkan vaksinasi. Tidak divaksin menjadikan seseorang lebih mungkin
terinfeksi penyakit ini.
- Bepergian
ke luar negeri. Jika bepergian ke negara berkembang, di mana campak sering
terjadi, risiko terkena penyakit ini menjadi lebih besar.
- Kekurangan
vitamin A. Orang yang tidak mendapatkan cukup vitamin A berisiko tinggi
mengalami gejala berat dan komplikasi.
Gejala Campak
Gejala
awal campak sering berupa batuk berdahak, pilek, demam tinggi, dan mata merah.
Anak-anak mungkin menunjukkan bintik-bintik koplik (bintik merah kecil dengan
pusat biru-putih) di mulut sebelum ruam muncul. Ruam biasanya akan muncul 3
hingga 5 hari setelah gejala awal muncul.Kemunculan bercak dimulai dari
belakang telinga, menyebar sekitar kepala, lalu ke leher. Akhirnya, ruam akan
menjalar ke seluruh tubuh.
Berikut
adalah gejala-gejalanya:
- Menjadi
merah dan sensitif terhadap cahaya.
- Menyerupai
gejala flu seperti batuk kering, pilek, dan sakit tenggorokan.
- Mudah
lelah dan lesu.
- Demam
> 38 ºC
- Tubuh
terasa sakit.
- Tidak
bergairah dan kehilangan selera makan.
- Diare
atau muntah-muntah.
- Bercak
kecil berwarna putih keabu-abuan di mulut dan tenggorokan.
Diagnosis Campak
Untuk
mendiagnosis campak, dokter akan melihat gambaran klinis, yaitu tanda-tanda dan
gejala yang dilaporkan oleh pasien. Dalam beberapa kasus tertentu, dokter juga
bisa melakukan pemeriksaan tambahan, seperti tes darah lengkap, pemeriksaan
antibodi campak, dan fungsi hati.
Pengobatan Campak
Mengobati
campak tergantung pada berbagai faktor seperti gejala, usia, kesehatan umum
anak, dan tingkat keparahan kondisi. Tujuan utama pengobatan adalah untuk
mengurangi gejala yang muncul. Dengan perawatan yang tepat, campak bisa sembuh
dalam waktu 7 hingga 14 hari. Menurut WHO, belum ada pengobatan spesifik untuk
virus campak. Namun, perawatan dapat membantu mengurangi komplikasi serius yang
mungkin timbul:
- Perbanyak
waktu istirahat. Usahakan menjauh dari keramaian untuk menghentikan penyebaran
virus.
- Pastikan
anak mendapatkan makanan bergizi seimbang, seperti buah dan sayuran kaya
vitamin agar bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
- Konsumsi
banyak air untuk mencegah dehidrasi. WHO merekomendasikan agar pasien campak
meminum larutan rehidrasi oral untuk mengganti cairan dan nutrisi penting yang
hilang akibat diare atau muntah.
- Menggunakan
obat untuk mengurangi rasa sakit.
- Suplemen
vitamin A, penting untuk meningkatkan kadar vitamin A yang mungkin menurun
selama campak.
Komplikasi Campak
Beberapa komplikasi yang mungkin terjadi akibat campak yaitu pneumonia, bronkitis, diare, (radang telinga), infeksi otak (ensefalitis), ensefalitis (radang otak), meningitis (radang selaput otak), kematian.
Pencegahan Campak
1. Vaksin
Campak, yang juga dikenal
dengan nama rubeola, kini dapat dicegah dengan vaksin. Vaksin ini adalah bagian
dari vaksin MMR, yang merupakan kombinasi untuk campak, gondongan, dan rubella.
Vaksin MMR diberikan dalam 2 kali suntikan. Dosis pertama diberikan saat anak
berusia 15 bulan, dan dosis kedua saat mereka berusia 5 hingga 6 tahun atau
sebelum mulai sekolah dasar. Vaksin ini sangat penting untuk mencegah penyakit
campak.
Bagaimana vaksin campak
bekerja? Ketika seseorang divaksin, sistem kekebalan tubuh akan menghasilkan
antibodi untuk melindungi dari virus yang telah dilemahkan. Jadi, jika ada
infeksi virus penyebab campak, tubuh dapat melawan infeksi tersebut.
2. Gaya Hidup Bersih dan
Sehat
Menerapkan gaya hidup
sehat dan bersih seharusnya tidak sulit bagi orang dewasa, tetapi anak-anak
mungkin sering mengabaikannya. Oleh karena itu, orang tua dapat mengajarkan
anak untuk menjaga kebersihan, seperti mencuci tangan dengan sabun dan air
mengalir, terutama setelah berada di tempat umum serta setelah bersin, batuk,
atau menyeka hidung. Selain itu, hindari berbagi barang pribadi dengan orang
yang sakit.
Kapan Harus ke Dokter
Segera
konsultasi dengan dokter ketika anak memiliki gejala campak untuk mendapat
pengobatan yang tepat.
·