Hubungi IGD & Ambulance

Cari Dokter

HUBUNGI KAMI
Kenali Gejala dan Penyebab Pneumonia pada Anak
Kenali Gejala dan Penyebab Pneumonia pada Anak
dr. Elisabeth Hutapea, SpA

Pneumonia adalah peradangan paru-paru yang disebabkan oleh infeksi virus, bakteri atau jamur. Namun yang paling sering adalah kuman Streptococcus pneumoniae. Radang paru-paru ini bisa menyerang siapa saja mulai dari bayi, anak-anak, lansia, atau orang dengan daya tahan tubuh lemah. Dokter Spesialis Anak dari Rumah Sakit Royal Taruma, Elisabeth Hutapea mengatakan, pneumonia menjadi salah satu penyebab kematian yang utama pada balita. Maka tidak heran, bila pemerintah mewajibkan melakukan vaksin pneumonia.

Gejala Umum Pneumonia

Gejala umum pneumonia karena mengenai paru-paru yang berfungsi sebagai tempat pertukaran oksigen pasti akan ditandai dengan sesak. Jika sesak masih dalam kondisi ringan, gejala yang muncul berupa adanya peningkatan frekuensi nafas yang cepat, namun tidak sampai terengah-engah dan tidak sampai membiru.

Jika kondisi semakin berat, gejala yang bisa dilihat dalam bernapas mulai menggunakan otot-otot napas bantuan yang lain, misalnya napas cuping hidung,ada lekukan di bagian leher untuk meningkatkan jumlah oksigen yang masuk. Tanda lainnya adalah membiru karena kekurangan oksigen, demam, mual, muntah tidak mau makan, lemas, pusing, batuk, dan malas beraktivitas bagi anak-anak.

Penyebab Pneumonia

Penyebab utama munculnya pneumonia adalah adanya infeksivirus, bakteri, kuman atau pun jamur. Pneumonia juga bisa muncul tergantung pada sistem imun tubuh. “Kalau sistem imun baik, bisa saja dia sudah mengeliminasi infeksinya saat masih di saluran napas atas sehingga tidak sampai ke pneumonia,” jelas dokter kelahiran Berlin ini.

Penyebab lain bisa karena belum memiliki anti bodi sehingga ketika virus, bakteri, kuman atau jamur masuk akan cepat berkembang menjadi pneumonia. Olehkarena itu, sangat penting pemberian vaksinasi bagi anak dan balita untuk memiliki sistem imun yang baik.

Faktor lingkungan juga sangat memengaruhi karena sirkulasi udara seperti polusi dan kondisi di rumah kurang bersih. “Jika kita bernapas di tempat yang udaranya tidak bersih dan dingin maka saluran napas kita akan aktif memproduksi lendir sehingga memicu terjadinya batuk. Idealnya paru harus menerima udara yang bersih dan sesuai dengan suhu tubuh kita,” terang Dokter Spesialis Anak lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini.

Jika hidup dengan kondisi polusi dan ruangan tertutup dengan pendingin ruangan terus menerus, secara otomatis hidung dan saluran napas akan memproduksi lendir terus menerus. Lendir itu akan menjadi makanan yang baik untuk kuman, virus, bakteri atau jamur yang menjadi faktor pemicu pneumonia.

Penyembuhan Pneumonia

Pneumonia bisa disembuhkan, hanya saja pada kasus pneumonia berat dengan komplikasi, kerusakan paru dan ada cairan di paru, menyebabkan pengobatannya menjadi lebih lama. Waspadai gejala seperti tidak mau makan dan minum, batuk yang disertai muntah, frekuensi napas bertambah cepat, maka segera dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat. “Biasanya untuk memastikan pneumonia dan ada indikasi komplikasi maka sebaiknya dilakukan foto rontgen,” jelas Dokter Elisabeth.

Lama waktu pengobatan pneumonia pun berbeda-beda tergantung pada jenis infeksinya. Pengobatan dengan antibiotik harus diberikan sesegera mungkin untuk mencegah komplikasi. Jika terdapat komplikasi cairan di paru atau abses di paru, pengobatan bisa memakan waktu bulanan. Pengobatan yang tepat dan cepat dilakukan dapat menghindari risiko kematian.

Kembali